News Update :

Dewan Kunjungi Korban Chikungunya

12 November, 2009



Setelah sempat dihebohkan dengan terjangkitnya penyakit cikungunya yang menyerang 60 orang warga Dusun II Desa Santan Sari, Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin bahkan warga yang terkena gigitan nyamuk aedes aegypti ini tidak bisa berjalan

Untuk memastikan kebenaran tersebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuasin yang dipimpin Wakil Ketua DPRD H Arkoni MD berserta komisi IV dan Camat Banyuasin III mendatangi warga Desa Santan Sari, hasilnya terungkap dilokasi tersebut warga hanya mengandalkan air rawa-rawa untuk mandi dan kebutuhan lainnya. Sementara hanya sesekali memanfaatkan air hujan, dan menampungnya

Akibatnya, saat ini nyamuk pembawa penyakit chikungunya tersebut dengan leluasa berkembang biak dan menggigiti warga, mengingat tempat penampungan air di rumah-rumah warga sangat kotor bahkan banyak terdapat jentik-jentik nyamuk. Bahkan salah satu rumah warga, pun terlihat banyak nyamuk yang berterbangan, saat para wakil rakyat ini menjengkuk kondisi salah satu warga.

Umi Salamah (22) warga yang hanya bisa berbaring sejak terkena cikungunya tiga hari yang lalu mengaku sebelumnya badan terasa sakit pergelangan kaki terasa keram dan lutut terasa pegal dan linu, bahkan untuk berdiri harus dibantu terlebih dulu

“rasanya sakit semua, pegel dan kaki ngilu dipersendian,” ujarnya wanita yang sedang hamil delapan bulan ini dihadapan wakil ketua DPRD Banyuasin Arkoni dan Camat Banyuasin III Indra Hadi

Sedangkan bidan desa Devi Nirmawati (25) yang baru bertugas sekitar lima bulan di Desa tersebut mangatakan, selama ini musim kemarau warga tidak memiliki air sehingga saat hujan penampungan air yang dibuat warga banyak menjadi tempat bersarangnya nyamuk

“guna menghilangkan rasa ngilu-ngilu,  warga hanya diberi obat penghilang rasa sakit berupa piroxicam dan parasetamol kepada setiap penderita. Namun penyakit tersebut menurutnya akan kembali menjangkiti orang yang sama, jika tetap dengan pola hidup tidak sehat,” ungkapnya

Dikatakannya meski tidak menyebabkan kematian namun dapat mengganggu aktivitas warga, dan biasanya penderita cikunguya ini akan merasa sakit sekitar tiga hari dan paling lama satu minggu dia juga telah memberikan saran agar warga yang terjangkit dan merasakan gejala-gejala tersebut untuk cukup istirahat dan memperbanyak minum air putih.

Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua DPRD Banyuasin Arkoni MD SIp meminta agar pihak terkait untuk sesegera mungkin melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut, apalagi telah menjangkiti sekitar 60 orang warga. Artinya wilayah tersebut telah menjadi daerah endemik chikungkunya.

Maka dari itu pihaknya ke depan akan memperjuangkan untuk membangun sarana air bersih yang layak bagi warga setempat, yakni merencanakan membangun sumur bor dan Camat Banyuasin III, Drs Indra Hadi diminta untuk mengajukan usulan tersebut ke DPRD Banyuasin sebelum RAPBD dibahas.

“Akan kita prioritaskan untuk membangun sumur bor bagi warga setempat, sebab dari pengakuan warga disini mereka sama sekali tidak memiliki sumber mata air yang baik untuk dikonsumsi. Hanya mengandalkan air hujan yang ditampung, akibatnya nyamuk dengan leluasa bertelur dan berkembang biak sehingga menularkan berbagai penyakit salah satunya chikungunya ini,” ungkap Arkoni.


Share this Article on :
Comments
0 Comments

0 komentar:

 

© Copyright 2013 | DESIGN BATURAJA INDO WEB Jasa pembuat website dan Blog murah .