News Update :

Ditemukan Banyak Abon Kemasan Tidak Berlabel

12 Mei, 2009

Pasca terbitnya public warning BPOM perihal produk kemasan dendeng/abon sapi dioplos dengan daging babi pada 16 April 2009 lalu, tim dari tiga instansi Selasa (12/5) melakukan razia secara mendadak. Setidaknya ada tujuh toko dan supermarket di sekitar Kota Baturaja diperiksa Dinas Kesehatan bersama Disperindag, MUI dan Disnakkan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Tim beranggotakan diantaranya Kasi Farmasi dan Alkes Dinkes Emelia Fitri SSi, Kasubdin Perdagangan Husnizar SE, drh Putut Pantoyo, dari MUI OKU H Muchtar Wahab dan Ir Muhti Audha MT.

Toko dan Supermarket yang disidak diantaranya, Minimarket 1.1.2(UB) di Jalan Lintas, Ramayana Supermarket, Saigon, AA, Virgo, Kanio Supermarket, dan minimarket Indomaret Pasar Baru. Hasilnya, dari minimarket 1.1.2 UB tim menemukan produk kemasan abon polos tidak berlabel terpajang di rak.

Abon yang terdiri dari dua jenis hanya bertuliskan Abon Sapi Asli bertarif Rp 20.000, dan Abon Ikan Tenggiri bertarif Rp 21.000. Di lokasi sama, juga ditemukan roti dan bolu dalam kemasan tidak berlabel termasuk tidak mencantumkan masa expire produk.

Menurut Husnizar, konsumen dapat melihat secara langsung mana produk yang memenuhi syarat, baik dari kesehatan maupun dari lebel halalnya, dan mana produk yang tidak baik dikonsumsi “Secara kasat mata produk abon ini tidak memenuhi syarat label, seperti, perusahaan, merek, expire. Namun, untuk menentukan apakah mengandung daging babi perlu pemeriksaan labor,” ujarnya.

Hal yang sama juga di utarakan Katua MUI Muchtar Wahab mengatakan, produk abon kemasan termasuk hal yang meragukan baik syarat penyembelihan maupun kehalalannya. “Menurut hadis, jika sesuatu itu meragukan lebih baik tidak dibeli,” sarannya.

Sedang Tatan, pengelola minimarket mengaku tidak tahu persis mengenai persyaratan produk yang layak dijual. Dia juga sempat menunjukan boks kardus abon yang dimaksud. Diketahui dalam boks kardus tetrulis abon diproduksi Juara Food Industry Salatiga-Indonesia dan langsung di sita tim

Di Supermarket Ramayana Jalan Ahamad Yani Baturaja, juga ditemukan dendeng yang tidak berlabel. Pengelola hanya memajang satu lembar keterangan perihal abon yang informasinya diambil dari kardus produk. Lainnya, abon curah (abon polos dan abon bawang) dalam toples besar tidak tercantum label.

“Kita tidak tahu pasti apa abon curah ini sudah expire atau belum,” kata drh Putut Pantoyo. Sementara dari keterangan petugas Supermarket, manager Supermarket sedang keluar. Salah seorang staf supermarket sempat keberatan ketika tim dan wartawan mengambil foto.

Tim kemudian melanjutkan sidak sejumlah lokasi lainnya. Tapi dari beberapa lokasi yang dituju menurut Husnizar kemasan sudah memiliki label dari perusahaan yang sudah memenuhi ketentuan.
Share this Article on :
Comments
0 Comments

0 komentar:

 

© Copyright 2013 | DESIGN BATURAJA INDO WEB Jasa pembuat website dan Blog murah .