News Update :

Akibat Tak Pernah Periksa Kehamilan

24 April, 2009

Meski terlihat wajah pucat dan lemah usai menjalani operasi di RS Noesmir Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Painah (42) warga Krujon BK XVI Belitang OKU Timur tidak pernah menyangka selain terdapat mioma uteri (tumor jinak pada rahim), yang menyerang rahimnya ternyata ada buah hati hasil pernikahannya pada tahun 1975 yakni janin bayi yang sudah menjadi batu (lithopedion atau litho berarti batu dan pediom artinya anak) sejak 25 tahun yang lalu
Ditemui, Kamis (23/4) Painah didampingi suami tercinta Sugiyanto mengaku selama ini tidak pernah mengetahui kalau ada janin terpendam di dinding luar rahimnya sejak dinyatakan hilang. Menurut pengakuan Painah yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membantu suaminya di sawah, ia menikah pada tahun 1975 namun baru diberkahi tanda-tanda kehamilan pada tahun 1984
“sudah lama pengen punya anak tapi nyatanya bayinya meninggal,” ujarnya bersedih
Bahkan sangat senang dikabarkan mengandung seorang bayi, keluarganya menggelar acara selamatan namun, usai acara tujuh bulan tanda-tanda kehamilan itu bukan membesar melainkan semakin mengecil bahkan menghilang, karena pada tahun itu belum ada dokter atau bidan di desa kehamilan yang hilang hanya diangap diambil makhluk lain
“Saat itu perut isteri saya berangsur-angsur mengecil dan hilang, saya juga sudah ikhlas waktu tahu bayinya hilang,” ujar Sugiyanto
Menurutnya dari awal kehamilan istrinya tidak pernah memeriksakan kehamilan, selian tidak ada bidan atau dokter rumah sakit juga jauh, begitu juga istrinya tidak pernah mengeluh sakit dalam perutnya kecuali beberapa bulan lalu saat mendapat haid
Karena sering mengeluh sakit diperut, ia membawa istrinya berobat di salah satu rumah sakit di Gumawang, namun menurut dokter tidak ada apa-apa, termasuk tidak ada kelain dalam tubuh istrinya
“kalau sudah diberi obat, disuntik memang besok sakitnyo hilang,” ungkap Sugiyanto yang berasal dari Jawa Tenggah ini
Baru malam kemarin setelah adanya pendarahan yang tidak berhenti, Kata Sugiyanto, istrinya dibawa ke RS Noesmir Baturaja untuk diperiksa, setelah diperiksa oleh dr Hafiz Usman SpOG, diketahui istrinya mengidap tumor rahim
“kato dokter ada tumor dan harus segera dioperasi, kalau tidak bisa membahayakan nyawa istri saya, dokter juga bilang kalau rahim istri saya harus diangkat,” ucapnya
Sekitar satu jam lebih dalam ruang operasi, dokter yang menangani istrinya mengatakan bahwa selain adanya tumor terdapat juga janin bayi yang sudah menjadi batu, kabar ini sontak membuat Sugiyanto terkejut karena anak yang dinyatakan hilang dalam kandungan ternyata sudah menjadi batu
“kaget pak, aku dak nyangko kalau ado bayi diperut, apolagi kami memang tidak punya anak,” jelasnya
Sedangkan dr Hafiz Usman SpOG yang menangani kasus ini mengatakan, karena adanya tumor dirahim pasangan ini memang tidak dapat mempunyai keturunan, dan adanya tumor ini setelah mereka periksa di RS Noesmir dan kita lakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG)
Dikatakannya hal itu terjadi karena bayi yang dikandung pasiennya pada selama 25 tahun itu telah meninggal dunia, pada usia kandungan empat bulan, namun tidak pernah diperiksakan dan bayi tersebut tidak keluar sehingga menyebabkan pengapuran
Janin tersebut, dijalaskan Hafiz sudah memiliki kepala, tulang belakang, siku, lengan bawah, tangan kanan-kiri, paha (pangkal paha lepas), tulang iga, dan terbungkus jaringan kolagin (jaringan ikat), berada di luar rahim ronga perut sebalah kanan, bersama tembuni (falsenta) dan jika dalam kondisi normal bayi yang memiliki berat sekitar 300-400 gr diperkirakan memiliki panjang sekitar 14 cm.
Share this Article on :
Comments
0 Comments

0 komentar:

 

© Copyright 2013 | DESIGN BATURAJA INDO WEB Jasa pembuat website dan Blog murah .