Hari terakhir liburan sekolah jumlah penumpang yang menggunakan kerata api meningkat hingga 150 persen, jauh berbeda dengan liburan akhir tahun sekolah pada tahun sebelumnya. Demikian diungkapkan kepala stasiun kereta api Baturaja Waroso saat dihubungi Minggu (13/7) sekitar pukul 12.30
Menurutnya lonjakan penumpang terjadi dikarenakan harga tiket untuk kereta api relatif murah dibanding angkutan lain yakni tiket ekonomi Rp12 ribu untuk dewasa dan anak Rp10 ribu, untuk kereta bisnis Rp60 ribu untuk dewasa dan anak-anak Rp 48 ribu, dan untuk esketkutif Rp 100 ribu
“Mungkin karena BBM naik, jadi banyak orang yang gunakan kereta api, karena murah dan bisa bawa barang banyak,” ujarnya
Dikatakannya penumpang angkutan masal kereta api di stasiun baturaja pada hari bisa hanya sekitar 25-50 orang, dan dilibur akhir sekolah jumlah penumpang berkisar 125-200 orang dalam satu hari. Untuk itu pihak PT KAI telah melakukan penambahan tiga gerbong disetiap rangkaian kereta baik ekonomi, eksektif dan bisnis
“dengan ditambahnya gerbong jumlah rangkaian kereta menjadi 10 gerbong, dengan kapasitas 700-1000 orang penumpang,” ujarnya
Meski telah mendapat tambahan gerbong namun, penumpang yang berangkat dari stasiun kereta api baturaja untuk tetap bersabar karena tidak mendapat tempat duduk, mengenai hal tersebut Waroso mengaku sejak dahulu pihaknya tidak menjual karcis dengan tempat duduk dikarenakan stasiun kareta api baturaja merupakan stasiun antara bukan stasiun induk seperti Kertapati dan Tanjung Karang
Hal senada juga dikatakan Tarmizi petugas tiket stasiun KA Baturaja, yang mengatakan lonjakan penumpang menjelang berakhirnya liburan sekolah telah terjadi pada Jumat (11/7) yang lalu dengan total penumpang yang berangkat dari stasiun kereta api baturaja mencapai 300 orang
“Hari jumat waktu itu yang ramai, siang dengan malam hari totalnya bisa sekitar 300 orang, kalau kemarin dengan hari ini baru sekitar 50 orang,” ungkapnya
Dikatakannya untuk penumpang yang menggunakan kereta api dari baturaja masih dominasi penumpang dengan tujuan tanjung karang provinsi lampung, hal ini dikarenakan kereta api menjadi satu-satunya transportasi
“Kalau masuki liburan banyak yang ke Palembang, tapi kalau mau sekolah banyak yang ke Lampung karena banyak penumpang yang tujuannya ke daerah jawa,” pungkasnya.
Salah satu penumpang Yanti (23) warga Air Pauh Kecamatan Baturaja Timur mengatakan memilih naik kereta api dikarenakan lebih murah dan lebih nyaman, meski ada rasa takut yang menghingapinya karena rawan kecopetan.
“Enak naik kereta bisa jalan-jalan, beda naik bus atau trevel, tapi takutnya di kereta banyak copet,” ujar mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Lampung.
